BUDIDAYA MELON HIDROPONIK

BUDIDAYA MELON HIDROPONIK

Melon ( Cucumis melo L ) merupakan tanaman buah termasuk famili Cucurbitaceae banyak yang menyebutkan buah melon berasal dari lembah panas Persia atau daerah Mediterania yang merupakan perbatasan Asia Barat dengan Eropa dan Afrika. Tanaman ini tersebar luas mulai dari Eropa Afrika sampai dengan saat ini di Indonesia

1. Penyiapan Media Tanam

Yang akan kita gunakan adalah sistim Aeroponik dengan kultur terendam, yang kita siapkan adalah sbb :

a. Talang air

b. Torn penampung air (bisa pake drum plastik)

c. Pipa paralon dan instalasinya (sesuai kebutuhan)

d. Mesin pompa akuarium

e. Timer

f. Stereoform (gabus)

g. Rangkaian penetralisir air (deionizer)











2. Penyiapan Tanam

a. Penyemaian

1) Siapkan tempat penyemaian berupa kapas yang telah dibasahi air dan dilapisi kertas Koran diatas nampan plastik.

2) Benih dapat di beli di toko pertanian terdekat, kemudian benih melon yang akan disemaikan, direndam terlebih dahulu di dalam air hangat yang telah dicampur ANTONIK secukupnya dan diamkan selama 2–4 jam, (benih yang baik setelah direndam 2-4 jam akan tenggelam sedangkan yang kurang baik akan tetap terapung di permukaan air) kemudian benih disemaikan di tempat yang telah disiapkan tadi, agar tetap lembab lakukan penyemprotan dengan air tiap pagi dan sore hari.







3) 2-3 hr semai sudah tumbuh kecambah kecil kemudian pindahkan ke tempat lain media ABU SEKAM yang lembab agar pertumbuhan kecambah lebih cepat, hanya disirami air tiap pagi dan sore hari (yakinkan abu sekam dalam keadaan lembab)


b. Penyesuaian

1) Siapkan tempat penyesuaian berupa nampan plastik yang telah diberikan nutrisi (air Deion + pupuk sesuai takaran ).

2) Setelah 8-10 hari penyemaian, sebelum ditanam di media tanam maka benih yang telah menjadi kecambah perlu penyesuaian dengan nutrisi yang akan diberikan.






c. Penanaman

1) Mulai dipindahkan ke media tanam apabila di tahap penyesuaian sudah mulai tumbuh daun baru kira-kira hari ke 13-14.

2) Selama masa penanaman sudah secara otomatis sirkulasi nutrisi sesuai yang telah diatur dengan TIMER (disarankan penyetelan timer setiap 1 jam sekali selama 15 menit dimulai dari pkl 00.00 s.d pkl 18.00).






3) Perkiraan masa panen sampai dengan 60 hari dihitung sejak mulai tanam di media tanam.

4) Apabila selama masa tanam terserang hama atau gangguan lainnya dapat diatasi dengan obat/ insektisida / pestisida yang ada di toko pertanian.


3. Penyiapan Nutrisi

Seperti dikatakan dari awal bahwa tanaman hidroponik sangat tergantung sekali pada campuran atau komposisi nutrisi yang diberikan, dalam hal ini konsentrasi pupuk yang harus diberikan.

Tanaman

Air Deion

Pupuk A






Pupuk B


Pupuk C

Nilai EC

Melon

200 liter

700 ml






700 ml


120 ml

1600-1700

Tomat

200 liter

400 ml






400 ml


80 ml

1000-1200

Selada/seledri

150 liter

300 ml






300 ml


60 ml

1000-1200

Catatan : Pupuk (Stok A,B dan C) utk tanaman hidroponik sudah ada yg jadi di toko pertanian.

4. Lain-lain

Air Deion - media pengganti tanah dengan kadar EC dibawah 100, air Deion di peroleh dengan cara menetralkan air biasa.

Air biasa - (air sumur/tanah, air hujan, air PDAM) mempunyai kadar EC diatas 100 dan masih terdapat unsur2 lain yg tidak diperlukan oleh tanaman,

EC meter - utk mengecek kadar EC

Kertas lakmus - untuk mengecek kadar asam (PH)

Antonik - Merk obat campuran utk persemaian bibit

PH utk tanam - Ph yg disarankan 5-6 bila lebih dr 6 berikan asam utk normalkan kembali

bila kurang dr 5 berikan kapur bangunan yg sdh dicairkan

Kita coba menghitung modal awal kita bila kita mulai menanam dengan skala kecil, asumsi akan menanam 200 pohon sekitar Rp. 4.000.000,- (Empat Juta Rupiah)

Perhitungan hasil panen

Asumsi dalam 1 pohon terdapat 1 buah melon dgn berat 2,5 kg

Harga melon perkilogram di pasaran saat ini adalah Rp. 4.000,- s.d Rp.7.000,-

(bila kita ambil harga yg plg rendah saja = Rp.4.000,-), dikalikan dengan 200 pohon yg kita tanam.

Dikurangi kemungkinan pohon rusak/ mati kita perkirakan 5% (10 pohon)

(200 pohon - 10) x 2,5 kg = 475 kg

475 kg x Rp 4.000,- = Rp. 1.900.000,- (Satu juta Sembilan ratus ribu rupiah)

3 kali panen sudah bisa balik modal, selanjutnya keuntungan yg kita dapatkan.

TINGGAL KITA HITUNG BERAPA KEUNTUNGAN

BILA KITA MENANAM 1500 pohon SEPERTI DIBAWAH INI…..$$$$$






SELAMAT MENCOBA

Apakah Hidroponik

HIDROPONIK


Apabila kita mendengar Hidroponik tentunya yang terlintas dalam pikiran kita adalah cara menanam buah atau sayuran bukan di atas tanah melainkan menggunakan tempat lain seperti (batu-batu, arang, abu sekam dll). Tanaman hidroponik biasa kita temui di lingkungan perumahan daerah perkotaan, mengapa demikian…? jawabnya mudah saja karena tanah di kota terbatas dan kalaupun ada harganya relatif mahal, maka dari itu orang-orang mencari cara agar bisa bercocok tanam dengan lahan yang terbatas yaitu dengan cara HIDROPONIK.


Apakah Hidroponik .. ?

Percobaan tentang ilmu nutrisi sudah dimulai sejak abad ke 16 dengan mengembangkan pertanian hidroponik dan sejak saat itu pertanian high-technology ini semakin populer dan dikenal di seluruh dunia. Hidroponik berasal dari bahasa Latin hydros yang berarti air dan phonos yang berarti kerja. Hidroponik arti harfiahnya adalah kerja air. Bertanam secara hidroponik kemudian dikenal dengan bertanam tanpa medium tanah (soilless cultivation, soilless culture). Pada awalnya bertanam secara hidroponik menggunakan wadah yang hanya berisi air yang telah dicampur dengan pupuk, baik pupuk mikro maupun pupuk makro.

Pada perkembangannya, bertanam hidroponik meliputi berbagai cara yaitu bertanam tanpa medium tanah, tidak hanya menggunakan wadah yang hanya diisi air berpupuk saja. Medium pasir, perlite, zeolit, rockwool, sabut kelapa, adalah beberapa bahan yang digunakan oleh para praktisi di dunia dalam bertanam secara hidroponik. Merupakan aplikasi teknologi untuk menaikkan produktivitas tanaman pangan dalam rangka mencukupi kebutuhan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Hidroponik dapat diterapkan pada sayuran, bunga, buah dsb.


Beda tanam Hidroponik dengan tanam Organik

HIDROPONIK
- Tidak butuh lahan luas
- Nutrisi (pupuk) dpt dibuat langsung sesuai
dgn kebutuhan tanaman

ORGANIK (pertanian tradisional /konvensional)
- Butuh lahan luas.

- Nutrisi tergantung pd lingkungan (tanah) dan mikrobia yg mengubah nutrisi sesuai kebutuhan tanaman.

Keunggula
n dan kelemahan hidroponik

Keunggulan
- Tanaman mudah diperbaharui tanpa tergantung
kondisi lahan dan musim
- Pertumbuhan dan kualitas panen dapat diatur
- Hemat tenaga kerja - Produk bersih dan lebih higienis
- Hemat air dan pupuk (aman untuk kelestarian
lingkungan)
- Masa tanam lebih singkat
- Biaya operasional murah


Kelemahan
- Biaya investasi awal lebih mahal
- Sangat dipengaruhi oleh konsentrasi dan komposisi pupuk, pH, dan suhu

Sistim Hidroponik

1. Prinsip dasar hidroponik adalah memberikan bahan makanan dalam larutan mineral atau nutrisi
yang diperlukan tanaman dengan cara siram atau diteteskan.

2. Melalui teknik ini dapat dipelihara lebih banyak tanaman dalam satuan ruang yang lebih sempit.
Bahkan, tanpa media tanah dapat dipelihara sejumlah tanaman lebih produktif.

3. Sistem hidroponik bebas pestisida sehingga tidak ada serangan hama dan penyakit.

4. Aeroponik adalah modifikasi hidrop
onik terbaru. Tanaman diletakkan di atas styrofoam hingga
akarnya menggantung.


HIDROPONIK SISTEM DEEP FLOW TECHNIQUE (KULTUR TERENDAM) atau AEROPONIK

















Bagaimana cara perawatannya ?

Cara tanam Aeroponik sangat praktis terutama bagi yang tidak mempunyai waktu banyak alias orang sibuk, karena kita tidak perlu lagi terikat oleh suatu kegiatan rutin menyirami tanaman apalagi nyangkul tanah, perawatannya sangat mudah karena hidroponik dengan sistim kultur terendam hanya memanfaatkan sirkulasi air, hal ini sudah dapat dilakukan dengan menggunakan TIMER yang kita atur sendiri penggunaannya kemudian secara otomatis akan melakukan sirkulasi air yg dibutuhkan (praktis kan…?),tidak usah repot-repot menyirami, memberikan pupuk, baju tidak kotor, hemat tenaga , semua sudah diatur secara otomatis.


Berapa luas lahan yg harus disiapkan ?

Tidak memerlukan lahan yang luas cukup manfaatkan di pekarangan rumah atau di belakang rumah.

Berapa besar modal awal yg harus disiapkan ?

Seperti telah dibahas sebelumnya bahwa modal yang dikeluarkan untuk memulai usaha hidroponik memang cukup besar, tetapi hal tersebut terasa berat pada saat awal saja untuk penyiapan alat-alat dan media tanam, karena untuk selanjutnya hanya mengeluarkan biaya untuk bibit tanaman dan pupuk saja. Apabila kita lakukan dengan serius tentunya ini merupakan salahsatu alternative peluang usaha yang menggiurkan untuk pemasukan tambahan diluar gaji rutin dengan memanfaatkan waktu luang yang ada.




SELAMAT MENCOBA