TEKNOLOGI UNTUK PERTANIAN & MASA DEPAN
KELESTARIAN LINGKUNGAN
Saat ini pertanian kita sudah sangat tergantung pada pupuk kimia dan pestisida yang apabila digunakan dalam jangka panjang menyebabkan :
1. Kerusakan pada tanah serta pencemaran lingkungan
2. Meningkatnya residu dalam tanah
3. Menurunnya produktivitas lahan
4. Terganggunya keseimbangan proses bio kimia tanah.
BioBoost adalah pupuk hayati yang mengandung mikro pertanian yg akan meningkatkan mutu maupun jumlah hasil panennya. Organisme tanah yang unggul, bermanfaat bagi kesuburan tanah, Kombinasi penggunaan BioBoost dengan pupuk kimia, pupuk kandang atau kompos akan sangat baik untuk meningkatkan produktivitas lahan. Kumpulan bakteri hidup yang berguna sebagai suplemen tanah.
KEUNGGULAN
1. Bentuk cair sehingga mudah & cepat diserap oleh tanah.
2. Mengandung bakteri unggul hasil proses isolasi dan pembiakan murni.
3. Tidak mengandung bahan yang bersifat najis (kotoran hewan) & tidak mengandung bakteri (E.Coli & Salmonella) sehingga aman bagi penggunaan di lapangan.
4. Mengandung hormon pertumbuhan alami gibrelin, sitokinin (kiretin & zeatin) serta auksi (AA).
5. Meningkatkan kapasitas penyerapan tanah terhadap udara & air.
6. Meningkatkan hasil panen 20 s.d 50% dari kondisi awal.
7. Mempercepat pertumbuhan sehingga panen lebih cepat.
8. Menguraikan residu pestisida di dalam tanah.
9. Tidak ada efek samping yang merugikan.
10. Dapat digunakan untuk semua jenis tanaman baik, pertanian, perkebunan & kehutanan.
11. Dapat digunakan pada berbagai jenis lahan.
12. Meningkatkan proses biokimia tanah sehingga menyediakan unsure Nitrogen (N) Phospor (P) dan Kalium (K) yang cukup mudah diserap tanaman.
13. Menghemat penggunaan pupuk kimia 50-60%
14. Harga lebih murah dari pupuk biasa.
Kandungan BioBoost
BioBoost disebut pupuk hayati karena kandungan yang ada dalam BioBoost adalah mahluk hidup, yaitu mikroba tanah. Secara umum ada 3 macam pupuk yaitu Pupuk kimia (anorganik) seperti Urea, Za, KCL, NPK dan lainnya. Pupuk kompos (organik) seperti sisa-sisa tanaman/humus dan pupuk kandang(kototan hewan).
Kini telah ditemukan jenis pupuk baru yaitu Pupuk Hayati, yang isinya berupa mikroba menyubur tanah. Kandungan mikroba membuat pupuk ini ramah lingkungan. Mikroba bermanfaat dalam proses biokimia dalam tanah sehingga unsur hara menjadi lebih mudah diserap akar tanaman. Akibatnya tanaman akan tumbuh lebih optimal.
Apakah pupuk BioBoost berbahaya bagi kesehatan manusia ?
Pupuk BioBoost berbahan aktif mikroba asli Indonesia yang ramah lingkungan. Jadi pupuk ini tidak mengandung racun, bahan najis, logam berat maupun bakteri salmonella. Bahkan kalaupun terminum tidak apa-apa !
Jangan kaget apabila dalam suatu training pupuk, para trainer dengan santai berani minum larutan pupuk BioBoost karena pupuk ini sama sekali tidak berbahaya dan tidak mengandung racun.
Bagaimana aroma pupuk BioBoost ?
Pupuk BioBoost beraroma khas seperti arak, karena dalam proses produksinya terjadi fermentasi (peragian). Larutan pupuk BioBoost berwarna coklat.
Cara penggunaan BioBoost secara umum.
1. Penggunaan BioBoost jangan dicampur dengan pestisida / pupuk kimia.
2. Aplikasi (pemakaian) BioBoost tidak boleh bersamaan dengan pupuk kimia, beri tenggang waktu 3 s.d 5 hari.
3. BioBoost diberikan lebih dulu 3 s.d 5 hari sebelum pupuk kimia ditaburkan.
4. Jangan diencerkan dengan air ledeng / PAM (mengandung kaporit).
5. Apabila sudah diencerkan segera digunakan, jangan disimpan.
6. Tutup rapat kembali kemasan BioBoost apabila sudah digunakan.
7. Aplikasi BioBoost sebaiknya di pagi (sebelum jam 09.00) / sore hari (setelah jam 16.00) agar tidak terkena sinar matahari secara langsung untuk mengurangi penguapan.
8. Bersihkan (bilas dengan air bersih terlebih dulu) tangki / sprayer yang akan digunakan larutan BioBoost.
9. Apabila pupuk sudah kadaluarsa atau rusak dan sudah berbau busuk, sebaiknya jangan digunakan karena sudah tidak bermanfaat bagi tanaman. Masa kadaluarsa 2 tahun (sebenarnya 4 tahun).
10. Pupuk BioBoost yang sudah dibuka kemasannya masih bias disimpan untuk pemupukan periode berikutnya, selama
11. Setelah dicampur dengan air, diamkan kira-kira 30 menit sebelum disiramkan ke tanah.